LEMBAR KERJA 2.1 Hakikat Pembelajaran IPS


Lembar Kerja Hakikat pembelajaran IPS adalah agar kita peka terhadap masalah sosial. Salah satu masalah sosial adalah sampah. Pada perayaan Hari Sampah tanggal 21 Pebruari 2016, Pemerintah menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar untuk menekan sampah lingkungan. Kebijakan ini menimbulkan banyak reaksi dari pengusaha maupun masyarakat.
Berikan pendapat Saudara mengenai kebijakan tersebut ditinjau dari kajian:
1.      Sejarah
2.      Ekonomi
3.      Geografi
4.      Sosiologi

Jawaban :
Kebijakan Pemerintah menerapkan kantong plastik berbayar untuk menekan sampah lingkungan di tinjau dari :
LEMBAR KERJA 2.1 Hakikat Pembelajaran IPS
LEMBAR KERJA 2.1 Hakikat Pembelajaran IPS 

  1. Sejarah
Sebenarnya permasalahan kantong plastik berbayar dan tidak berbayar tersebut kita harus menyingkapinya dengan bijak, kita bisa menggunakannya berulang kali dan menurut saya ini adalah cara yang ampuh dengan menyikapinya agar semua orang tahu dan sadar dampak plastik bagi pencemaran lingkungan hidup. Di negara kita sendiri dalam penggunaan kantong plastik di ukur dalam indeks data bisa di bilang sudah tidak wajar lagi  Rata-rata pemakaian kantong plastik per orang di Indonesia adalah 700 lembar per tahun. Sampah kantong plastik saja di Indonesia mencapai 4000 ton per hari atau sama dengan 16 pesawat Boeing 747, sehingga sekitar 100 milyar kantong plastik terkonsumsi per tahunnya di Indonesia. Produksi kantong plastik tersebut menghabiskan 12 juta barel minyak bumi yang tak bisa diperbaharui, yang setara dengan 11 Triliun rupiah. hakikat pembelajaran ips
Banyak dari sampah kantong plastik tidak sampai ke tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang. Akibatnya sampah kantong plastik tersebut berakhir di tempat-tempat ini: sungai, saluran air got dan drainase, pantai, bahkan laut dan tempat-tempat yang menyumbat saluran air. Kantong plastik baru dapat terurai 500-1000 tahun lagi, dan akhirnya mendekam selamanya di sungai, laut, dan di dalam tanah. Inilah salah satu penyebab nyata banjir yang melumpuhkan beberapa daerah di Indonesia. Sampah kantong plastik memiliki konsekuensi lingkungan yang sangat mahal, tetapi ironisnya kantong plastik diberikan secara gratis oleh pedagang!
Karena gratis, perlu usaha yang lebih dari sekadar kesadaran diri konsumen untuk melakukan diet kantong plastik. Supermarket dan mall merupakan penyumbang terbesar kantong plastik dan memiliki posisi yang kuat untuk mendorong konsumen mengubah kebiasaan.perilaku konsumtif menjadi faktor yang sangat wajar penyebab pemakaian plastik di Nusantara ini sangat tinggi.
  1. Ekonomi
secara ekonomis, meskipun kantong plastik satuan tidak seberapa harganya, tetapi setelah beberapa kali belanja akan lebih murah untuk membawa tas belanja sendiri ketimbang membeli kantong plastik,
  1. Geografi
Mulai tanggal 21 Februari 2016, uji coba metode kantung plastik berbayar akan diterapkan di 22 kota di Indonesia. Apabila sebelumnya masyarakat yang berbelanja di tempat perbelanjaan ritel diberikan kantung plastik secara gratis untuk membawa berang yang dibelinya, kini harus membayar seharga 200 rupiah per kantungnya. Kebijakan pemerintah ini diharapkan dapat mengurangi sampah plastik yang makin lama semakin memprihatinkan. hakikat pembelajaran ips
Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton berdasarkan data Jambeck (2015). Sementara itu perhitungan dari Ditjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, bahwa total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Data dan perhitungan tersebut tentu sangat memprihatinkan. Tidak dapat dibayangkan ada berapa pulau yang tertutupi sampah jika sampah-sampah plastik tersebut ditumpahkan di daratan Indonesia.
  1. Sosiologi
Sampah plastik oleh beberapa pemerhati lingkungan hidup dinyatakan sebagai bencana lingkungan karena sampah ini tidak mudah untuk dihancurkan. Sampah plastik terdiri dari kantung plastik , botol plastik, bungkus makanan, dan barang-barang lainnya yang terbuat dari plastik. Khusus mengenai kantung plastik atau yang juga dikenal dengan sebutan keresek,
Indonesia sebagai bagian dari warga dunia tentu harus pula ikut serta merawat dan menjaga bumi ini. Dengan kebijakan kantung plastik berbayar diharapkan perilaku masyarakat Indonesia akan berubah dalam memperlakukan sampah plastik beserta dengan bertambahnya kepedulian akan lingkungan sekitar. hakikat pembelajaran ips

Baca Juga :
 


2.1 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 


2.1.1 Pengertian IPS Mata pelajaran di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran pokok, salah satunya yaitu mata pelajaran IPS. Sapriya, dkk (2006: 3) menjelaskan IPS merupakan perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan. Menurut A. Kosasih Djahiri (dalam Sapriya, dkk., 2006: 7) IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan. Sedangkan menurut Rosdijati, dkk (2010: 58) IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu yang mempelajari, menelaah, menganalisis tentang berbagai fakta, konsep, dan generalisasi sosial yang ada di masyarakat. Selain itu, IPS juga mempelajari hubungan manusia yang menyangkut tingkah laku manusia didalam kehidupan bermasyarakat.

2.1.2 Tujuan Pembelajaran IPS Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai arah untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum 2006 menjelaskan bahwa pembelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Menurut Solihatin & Raharjo (2007: 14) pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Sedangkan menurut Hasan (dalam Supriatna, dkk., 2007: 5) tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan membekali 10 siswa agar dapat mengembangkan kemampuan diri yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat diterapkan di dalam kehidupannya. Dalam pembelajaran IPS diharapkan guru dapat mendidik dan memberi bekal kepada siswa dengan pengetahuan dan keterampilan agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya. 2.1.3 Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar. Setiap mata pelajaran memiliki ruang lingkup yang berbeda-beda. Ruang lingkup dalam pembelajaran dapat dijadikan sebagai pembatas dalam menyampaikan materi pembelajaran. IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD (Massofa, wordpress.com: 2010). Kurikulum 2006 menjelaskan ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi: (1) manusia, tempat, dan lingkungan, (2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, (3) sistem sosial dan budaya, (4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pembelajaran IPS di SD yaitu: (1) manusia, tempat, dan lingkungan, (2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, (3) 11 sistem sosial dan budaya, (4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Dengan adanya ruang lingkup, diharapkan guru dalam menyampaikan materi disesuaikan dengan jenjang pendidikan anak.
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: